Empat cara guru membuat perbedaan terhadap motivasi dan keterlibatan murid

Mengatakan bahwa guru memiliki dampak signifikan terhadap motivasi dan keterlibatan murid bukanlah suatu temuan baru yang perlu diperdebatkan lagi. Kita dapat mengisi penuh satu muatan truk dengan makalah penelitian yang membahas dan membuktikan hal tersebut.

Akan lebih informatif untuk membahas bagaimana cara guru membuat perbedaan di kelasnya, yang menentukan motivasi dan keterlibatan murid. Temuan semacam ini akan bermanfaat sebab berisikan saran praktis bagi pendidik yang ingin mempertahankan semangat murid yang memang sudah termotivasi untuk terlibat dalam berbagai aktivitas di ruang kelas serta membantu mereka yang belum merasa cukup termotivasi.

Sedikitnya ada empat aspek dalam membentuk motivasi dan keterlibatan murid:

  • Mengetahui dan menargetkan poin penentu utama motivasi dan keterlibatan;
  • Menerapkan strategi instruksional untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan;
  • Membangun hubungan guru-murid yang baik; dan,
  • Berpartisipasi dalam strategi pembelajaran profesional yang berfokus pada kemampuan untuk motivasi dan memicu keterlibatan murid.

Mengetahui dan menargetkan poin penentu utama motivasi dan keterlibatan murid

Motivasi dan keterlibatan murid bersifat multidimensi. Mengetahui komponen utama yang membangunnya akan sangat penting untuk mampu mempertahankan motivasi dan keterlibatan murid yang telah terbangun serta mengatasi kesulitan dalam meningkatkan motivasi dan keterlibatan yang mungkin belum dimiliki oleh murid.

Lebih dari 20 tahun yang lalu, [Profesor Andrew Martin] mulai mengembangkan Roda Motivasi dan Keterlibatan (Motivation and Engagement Wheel) sebagai alat bantu bagi para pendidik untuk memahami dimensi positif dan negatif dari upaya meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid.

[Motivation and Engagement Wheel (diproduksi ulang atas izin dan diunduh dari www.lifelongachievement.com)]

Seperti yang dapat dilihat, Roda tersebut memiliki empat tema besar, yang masing-masingnya terdiri dari aspek motivasi serta keterlibatan.

Motivasi Positif

  • Keyakinan diri: keyakinan dan kepercayaan diri murid atas kemampuan mereka untuk memahami atau mengerjakan tugas sekolah dengan baik.
  • Kemampuan menilai: seberapa yakin murid bahwa segala hal yang mereka pelajari di sekolah adalah bermanfaat, relevan, bermakna, dan penting.
  • Fokus belajar: ketertarikan dalam belajar, mengembangkan keterampilan baru, meningkatkan keterampilan, memahami hal-hal baru, dan melakukan pekerjaan dengan baik untuk kepentingannya sendiri dan bukan hanya untuk imbalan atau nilai.

Keterlibatan positif

  • Perencanaan dan pemantauan: seberapa baik murid merencanakan pengerjaan tugasnya di sekolah, mengatur waktu belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah, dan seberapa mampu mereka mengukur kemajuan diri.
  • Pengelolaan tugas: bagaimana murid menggunakan waktunya di rumah dan di sekolah. Membuat prioritas antara jadwal belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Memilih dan mengatur kapan mereka perlu mengulang pelajaran dan kapan mengerjakan pekerjaan rumah.
  • Kegigihan: seberapa besar usaha murid mencari jawaban atau memahami suatu masalah, bahkan jika masalah itu sulit atau menantang.

Motivasi Negatif

  • Kecemasan: sejauh mana murid merasa gugup dan/atau khawatir ketika mereka memikirkan atau mengerjakan tugas di sekolah, pekerjaan rumah, atau dalam ujian.
  • Menghindari kegagalan: ketika alasan utama murid mengerjakan tugas sekolah mereka adalah menghindari tertinggal dalam pelajaran atau mengecewakan orang lain.
  • Ketidakpastian kontrol: ketika murid tidak yakin bagaimana cara melakukan suatu tugas dengan baik atau bagaimana menghindari cara menghindari kesalahan.

Keterlibatan Negatif

  • Sabotase-diri: ketika murid melakukan hal-hal yang mengurangi keberhasilan mereka di sekolah, seperti menunda-nunda atau menginvestasikan sangat sedikit waktu untuk belajar dan berkembang. Tidak cukup berusaha dalam penilaian kinerja.
  • Keterasingan: pikiran dan perasaan untuk segera menyerah, memisahkan diri dari sekolah, dan merasa tidak berdaya dalam menjalankan tugas.

Guru bertugas untuk mengetahui posisi murid mereka di setiap bagian Roda dan meningkatkan motivasi serta faktor keterlibatan positif untuk mengurangi bagian negatif. Profesor Andrew Martin juga telah mengembangkan metode untuk melakukan asesmen atas posisi murid dalam Roda (Motivation and Engagement Scale) serta untuk membantu murid meningkatkan tiap-tiap aspek dirinya yang tergambar dalam Roda (Student Motivation and Engagement Booster Program).

Menerapkan strategi instruksional

Cara guru mengajar tentu juga memengaruhi motivasi dan keterlibatan murid. Selama beberapa dekade telah terjadi pergumulan antara pengajaran lewat instruksi eksplisit dengan pendekatan pengajaran konstruktivis (misalnya, model pembelajaran penyingkapan/penemuan atau discovery learning). Profesor Andrew Martin mengusulkan Local Reduction Instruction (LRI) untuk mendapatkan keseimbangan optimal antar kedua pendekatan ini. LRI memiliki lima prinsip dalam memandu pengajaran:

  • Mengurangi kesulitan pada tahap awal pembelajaran sesuai dengan tingkat pengetahuan murid;
  • Memberikan dukungan instruksional dan kerangka acuan dalam pembelajaran;
  • Berikan waktu yang cukup untuk praktik tugas terstruktur, pengulangan, serta revisi;
  • Memberikan umpan balik dan tindak lanjut (feedback-feedforward) untuk menunjukkan kepada murid bagaimana cara berkembang; dan,
  • Mendorong praktik mandiri dan bimbingan yang otonom ketika murid telah menguasai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.

Jika seorang guru menerapkan lima prinsip di atas, akan terbuka kemungkinan yang lebih besar bagi murid untuk mengikuti dan memahami apa yang diajarkan, serta memperkecil peluang untuk tersesat dan merasa bingung dalam pembelajarannya. Pendekaran semacam ini tentu membantu memicu motivasi serta keterlibatan murid. Penelitian menggunakan Motivation and Engagement Scale telah menunjukkan bahwa LRI meningkatkan dimensi utama motivasi dan keterlibatan murid (Martin & Evans, 2018).

Membangun hubungan guru-murid yang baik

Guru juga akan memengaruhi motivasi dan keterlibatan murid lewat hubungan personal yang mereka bangun dengan murid. Sekali lagi, dengan menggunakan Motivation and Engagement Scale, penelitian menunjukkan bahwa hubungan interpersonal positif antar guru dan murid akan menghasilkan skor yang lebih tinggi dalam faktor motivasi dan keterlibatan positif dan skor yang lebih rendah pada faktor negatif (Martin et al., 2009). Profesor Andrew Martin telah mengembangkan Connective Instruction sebagai sarana praktis bagi para guru untuk menanamkan hubungan yang berkualitas ke dalam proses pengajaran sehari-hari. Terdapat tiga kunci dalam hubungan yang perlu dikembangkan dalam Connective Instruction:

  • Hubungan interpersonal – dikembangkan lewat kehangatan dalam komunikasi serta dukungan emosional;
  • Hubungan substantive – dikembangkan lewat konten dan tugas yang mampu menarik minat dan keterlibatan dan murid; dan,
  • Hubungan pedagogis – dikembangkan lewat komunikasi guru dan penjelasan yang baik dalam materi pelajaran.

Berpartisipasi dalam pelatihan pembelajaran profesional

Pelatihan pembelajaran profesional penting dalam membantu guru meningkatkan performa murid, termasuk motivasi dan keterlibatan. Sayangnya, kualitas pelatihan semacam ini masih sangat bervariasi. Terdapat banyak alasan untuk kondisi ini, namun tiga hal utama yang kerap tercatat; Kerap kurangnya basis fakta dalam mendukung pelatihan pembelajaran profesional; materi yang terlalu umum, kurang konkret, ataupun spesifik; pelatihan yang sebagian besar sifatnya sekali-putus dan hampir selalu tidak dapat diaplikasikan dalam jangka waktu yang panjang (tidak berkelanjutan).

Di sinilah Roda di atas dapat membantu. Pertama, alat bantu ini memiliki dasar teoretis dan fakta yang kuat. Kedua, secara khusus diciptakan untuk mengidentifikasi poin utama dari faktor penentu motivasi dan keterlibatan murid yang perlu dimengerti oleh guru. Ketiga, sebagai kerangka multidimensi, pembelajaran profesional berkelanjutan dapat dilakukan sehingga guru dapat bekerja secara sistematis melalui setiap bagian Roda.

Akhir kata

Motivasi dan keterlibatan dapat dipelajari dan diraih. Melalui empat pendekatan praktis di atas, guru dapat merasa lebih percaya diri memastikan murid untuk terus termotivasi, terlibat, dan handal dalam proses belajarnya sehari-hari – dan memiliki acuan yang dapat lebih baik untuk mendukung murid yang masih kurang termotivasi.

Referensi

Martin, A. J., Marsh, H. W., McInerney, D. M., & Green, J. (2009). Young people's interpersonal relationships and academic and nonacademic outcomes: Scoping the relative salience of teachers, parents, same-sex peers, and opposite-sex peers. Teachers College Record, 111, 13. https://www.researchgate.net/publication/281156323_Young_people's_interpersonal_relationships_and_academic_and_nonacademic_outcomes_Scoping_the_relative_salience_of_teachers_parents_same-sex_peers_and_opposite-sex_peers

Martin, A.J., & Evans, P. (2018). Load Reduction Instruction: Exploring a framework that assesses explicit instruction through to independent learning. Teaching and Teacher Education, 73, 203-214. https://www.researchgate.net/publication/324684073_Load_Reduction_Instruction_Exploring_a_Framework_that_Assesses_Explicit_Instruction_through_to_Independent_Learning

Bacaan lanjutan

Motivation and Engagement: Martin, A.J. (1999-22). Motivation and Engagement Scale; Motivation and Engagement Student Booster; Motivation and Engagement Staff Trainer. www.lifelongachievement.com

Load Reduction Instruction in Practice: Martin, A. (2018). Integrating explicit instruction with independent learning: Load Reduction Instruction (LRI). Australian Educational Leader, 40(2), 36-39. https://www.researchgate.net/publication/327337595_Integrating_explicit_instruction_with_independent_learning_Load_Reduction_Instruction_LRI_In_%27Australian_Educational_Leader%27

Teacher-Student Relationships in Practice: Martin, A.J. (2013). Connective Instruction Worksheets. https://lifelongachievement.com/pages/download-corner.

Publikasi studi dan praktik lengkap mengenai topik yang dibahas dalam artikel ini dapat diakses melalui akun ResearchGate Profesor Andrew Martin: https://www.researchgate.net/profile/Andrew-Martin-22