Seorang guru pendidikan anak usia dini, yang juga pendiri kelompok bermain di Indonesia terpilih sebagai salah satu 50 finalis terbaik dari lebih dari 10.000 nominator lainnya di ajang Global Teacher Prize tahun ini.
Ajang tahunan ini digadang-gadang sebagai 'Penghargaan Nobel bagi tenaga didik'. Penghargaan ini dimaksud untuk memberikan apresiasi bagi guru dan pendidik yang telah menunjukkan kontribusi luar biasa di bidang profesinya.
Hikmah Dewi Mulia mendirikan Rainbow Preschool di tahun 2011 dengan misi untuk membuktikan bahwa pendidikan usia dini juga penting seperti halnya pendidikan untuk anak usia lainnya. Meski hanya ada tiga siswa yang terdaftar di awal sekolah ini dibuka, kini kelompok bermain yang memiliki dua sekolah di kota Pekalongan, Jawa Tengah ini memiliki 150 siswa.
Menurut Hikmah, pendidikan dan pengembangan keterampilan anak di usia dini seringkali dipandang sebelah mata. Metode pengajaran di Rainbow Preschool mengacu pada sejumlah studi dan proyek pembelajaran ilmiah dimana para siswa diajak untuk lebih berani dalam menyampaikan gagasan, berdiskusi, melakukan observasi, mengumpulkan informasi, bermain, dan bahkan menghasilkan sebuah kreasi. Tugas-tugas yang diberikan antara lain membuat jurnal dan buku sederhana, beberapa diantaranya bahkan telah dipublikasikan.
Disamping keinginan besarnya untuk terus mendukung siswa dan para orang tua, Hikmah juga fokus membantu sesama tenaga pendidik lainnya. Beliau telah merancang sebuah program pengembangan guru yang diberi nama 'Noble Educator Academy' yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik PAUD terlatih. Para pendidik diberikan kesempatan untuk magang dan belajar di Rainbow Preschool, selain itu Hikmah juga berbagi pelatihan dan peralatan mengajar dengan sekolah lain.
Terpilih sebagai salah satu dari 50 finalis dalam ajang Global Teacher Prize menjadi puncak manis bagi Hikmah. Sebelumnya pada tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganugerahinya penghargaan sebagai pendidik PAUD berprestasi tingkat nasional Indonesia. Selain itu, Rainbow Preschool pun menerima penghargaan pada kompetisi pendidikan anak usia dini tingkat nasional pada tahun yang sama. Beragam prestasi lainnya pun terus diukir, antara lain pada tahun 2018 berhasil meraih juara keempat pada kompetisi nasional manajemen PAUD dan juara pertama program pendidikan keluarga.
Tahun ini, ajang Global Teacher Prize yang dilaksanakan oleh The Varkey Foundation memasuki tahun kelima penyelenggaraan. Kelima puluh finalis terbaik untuk tahun 2019 mewakili setidaknya 39 negara peserta. Peter Tabichi, guru matematika dan sains dari Kenya yang menyumbangkan 80 persen gaji bulanannya untuk membantu komunitasnya, dinyakatan sebagai pemenang Global Teacher Prize tahun ini dan berhak mendapatkan hadiah sejumlah satu juta dolar.
Hikmah berkata bahwa beliau ingin tetap mengembangkan sekolahnya, memberikan beasiswa bagi siswa kurang beruntung, mengembangkan program pendidikan keluarga, membangun pusat pendidikan masyarakat, serta mengembangkan perpustakaan yang menampung hasil karya anak-anak, orang tua, pengajar, dan juga komunitas sekitar. Beliau pun menambahkan bahwa sudah lama bercita-cita membangun sekolah PAUD gratis di daerah miskin dan tertinggal.
Nantikan: Teacher akan mengajak Hikmah Dewi Mulia untuk bercerita seputar nominasi penghargaan, upaya beliau dalam mendukung siswa, guru, orang tua, dan masyarakat luas. Beliau juga akan berbagi detil kegiatan dan aktivitas yang dilakukan bersama anak didiknya.
Kunjungi globalteacherprize.org untuk informasi lebih lanjut tentang seluruh finalis dan pemenang tahun 2019.