Bahasa Matematika di seantero kurikulum

Dalam buletin kali ini, Lanella Sweet, seorang guru pengayaan di Wesley College, Melbourne, berbagi contoh mengenai investigasi ruang kelas yangdirancang untuk membantu murid memahami serta mengembangkan penggunaan bahasa matematika mereka, berikut kaitannya dengan area lain dalam kurikulum.

Sejak usia dini, murid harus familier dalam penggunaan bahasa yang sesuai dengan subjek yang sedang dibicarakan serta penggunaan susunan kata yang tepat dan ringkas agar mereka mampu menguasai seluruh area dalam kurikulum. Wesley College tengah mengembangkan keterampilan komunikasi murid serta kemampuan penggunaan bahasa yang sesuai subjek, demi terciptanya koneksi antar-kurikulum yang lebih dalam dan kaya.

Dalam Matematika, penggunaan kosakata sehari-hari – seperti "ganjil" dan "volume" – dapat memiliki arti yang sama sekali lain dan dengan demikian harus diajarkan secara terpisah sesekali waktu. Mereka yang kurang kuat memahami dialog kompleks dan matang dalam Matematika, sering kali hanya fokus kepada bentuk yang abstrak dan kemudian mengalami kesulitan dalam komunikasi kontekstual.

Aktivitas belajar

Selama tiga kali pelajaran, kata-kata tertentu yang digunakan dalam matematika diteliti menggunakan teknik brainstorming, dimulai dengan apa yang para murid di Tahun ke-2 dan ke-3 telah ketahui. Murid membahas mengenai beberapa kata yang sifatnya operasional lewat suatu diskusi untuk memahami makna serta penggunaannya. Hal ini berlanjut kepada sebuah debat mengenai bahasa khusus yang digunakan dalam Matematika – misalnya, "membagi" dapat juga diganti dengan "memecah sama rata" dan "menjumlahkan" dapat merepresentasikan kata "menambahkan" serta "berapa banyak lagi".

Dalam tingkatan ini, para guru sengaja tidak berdiskusi dengan murid tentang makna-makna alternatif (yang digunakan dalam bahasa sehari-hari) agar pembahasan dapat berlangsung secara alami dan otentik. Namun demikian, para guru disarankan untuk sembari tetap mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk mengklarifikasi beberapa respons murid, misalnya… "coba kamu jelaskan lebih jauh tentang ini." Hal ini menjadikan murid terbiasa melakukan diskusi dan mencapai kesepakatan bersama mengenai istilah-istilah tersebut, di mana awalnya hanya memikirkan satu makna untuk setiap istilah. Dengan menilik keempat sifat operasi matematika secara seksama, kita dapat mendefinisi, mengklasifikasi, dan mengomunikasikan prosedur matematika dengan bahasa yang efektif.


The new staffroom at Macgregor Primary School
The new staffroom at Macgregor Primary School

Para murid dapat mengeksplorasi makna di balik kata-kata dan kemudian membentuk pemahaman lebih jauh. Mereka dapat membuat bagan-bagan mini untuk merepresentasikan pemikiran dan menggunakan frasa untuk meningkatkan pemahaman terhadap istilah matematika. Bagan-bagan tersebut kemudian dapat dipajang di kelas, dilanjutkan dengan diskusi grup lebih jauh untuk meresapi makna sesuai konteks.

Guru mendapati bahwa, dalam tingkatan tersebut, adalah baik untuk merumuskan makna dari kosakata yang dipelajari dan secara eksplisit mengajarkan tentang kosakata baru. Hal ini membuat murid memperoleh paparan berbeda untuk dapat berkembang berdasarkan ide-ide dan pemahaman mereka sendiri mengenai bahasa matematika. Sangatlah penting untuk membantu murid memahami bagaimana istilah matematika tertentu memiliki makna yang berbeda baik dalam komunikasi yang spesifik secara subjek serta dalam penggunaan sehari-hari.

Murid dapat belajar lewat mendefinisikan pemahaman dan kaitan tertentu dari sudut pandang matematika, sekaligus memahami dan menguraikan makna dari kata-kata khusus tersebut di seluruh area lain dalam kurikulum. [Lihat gambar di bagian atas artikel yang menunjukkan hasil investigasi pemahaman terhadap kata "rata-rata"]

Setelah melakukan investigasi kata, murid dapat memimpin diskusi tentang gagasan dan konsep yang diutarakan dalam investigasi. Dibanding hanya berfokus kepada Matematika (misalnya melalui pelajaran Matematika reguler), secara eksplisit mengajarkan kosakata yang spesifik secara subjek melalui investigasi murid sendiri serta diskusi tentang ide mereka sendiri, dapat membantu mereka mengembangkan makna di balik istilah matematika dan juga membantu menyediakan konteks bagi rangka pembelajaran mereka.

Setelah menyelesaikan tugas awal, para murid melaksanakan investigasi serupa dengan menggunakan bermacam istilah yang dapat digunakan di seluruh area kurikulum, misalnya "membandingkan", "membarui", "menganalisis" dan "susunan".

Fiksi dan penulisan matematika

Kami mendapati bahwa tingkat pemahaman yang lebih dalam mengenai kata-kata dapat juga diraih melalui penulisan cerita fiksi serta memetakan pikiran mengenai "penulisan matematika". Dengan para murid, saya kerap menyediakan fokus kepada Matematika atau Bahasa setelah sesi-sesi pendenahan. Kelompok kecil dan sesi satu-lawan-satu diadakan untuk mengembangkan peluang bagi para murid untuk mendemonstrasikan penggunaan kata-kata tertentu dalam penulisan. Fokusnya adalah untuk menggunakan kata secara tepat ketika mendenah pemikiran matematika mereka, sebagai tambahan dari menggunakan kata tersebut dalam kerangka konteks kreatif dari penulisan naratif. Hal ini mendemonstrasikan penggunaan kosakata yang tepat serta bermakna di antara dua area kurikulum.

Apa yang telah kami pelajari

Ketika Anda menggabungkan dua disiplin – Matematika dan Bahasa – dan memandang kegiatan belajar dari titik mula yang berbasis inkuiri, banyak murid akan berkembang dan menghasilkan keterkaitan yang unik dan bermakna dari dua area kurikulum tersebut. Pada gilirannya, hal ini dapat mendorong kekaguman yang bersifat timbal-balik terhadap kedua area kurikulum, sekaligus peningkatan dalam perkembangan keterampilan, pembelajaran, serta keterlibatan murid. Dengan menggunakan pengajaran eksplisit mengenai kata yang beralih secara mulus ke dalam konsep-konsep matematika, murid dapat menghasilkan gagasan dan pemahaman sesuai bermacam konteks dan mengembangkan penggunaan bahasa mereka di seantero area kurikulum.

Pikirkanlah mengenai satu unit kerja yang harus Anda ajar: Kosakata apa yang spesifik secara subjek yang murid Anda harus pahami dan dapat gunakan agar berhasil dalam pembelajaran mereka? Strategi dan aktivitas seperti apa yang akan Anda gunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan kesalahpahaman murid? Adakah peluang untuk menghubungkannya dengan area lain dalam kurikulum?