Menyediakan lingkungan terbaik bagi murid untuk belajar

Asesmen berskala besar terhadap murid di Asia Tenggara menyoroti dampak positif dari faktor kemudahan akses ke sumber daya yang laik, baik di sekolah maupun di rumah terhadap hasil pembelajaran mereka. Ketersediaan air dan listrik di rumah, serta jarak yang harus ditempuh murid ke sekolah juga menjadi faktor penting.

The Southeast Asia Primary Learning Metrics (SEA-PLM) 2019 melakukan asesmen atas literasi membaca, matematika dan penulisan murid Kelas 5 di Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipiina, dan Vietnam. Temuan menyatakan bahwa sumber daya yang tersedia di rumah memengaruhi keberhasilan murid dalam membaca, menulis dan matematika secara signifikan.

SEA-PLM 2019 dilakukan sebagai proyek bersama antara Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) dan UNICEF, didukung oleh Australian Council for Educational Research (ACER).

Jacqueline Cheng, Research Fellow di ACER’s Education and Development research program, dan Research Director Jeaniene Spink melaporkan penemuan tersebut di Discover dan menyatakan bahwa “ketika murid memiliki akses kepada teks tertulis dan beragam bahan bacaan di rumah, mereka memiliki lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam praktik membaca dan menulis di luar sekolah yang akan sangat bermanfaat untuk membangun keterampilan."

Dia juga berkata “di setiap awal tahun ajaran di sekolah, murid yang menunjukkan pemahaman yang kuat dalam keterampilan dasar utama dapat secara konsisten mengungguli murid yang tidak. Hal tersebut menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan di awal tahun ajaran sekolah yang mirip dengan lingkungan rumah; dengan banyak materi mengenai literasi huruf serta fokus pada pembangunan keterampilan dasar bahasa, kosa kata, dan komunikasi.

“… Salah satu strategi yang dapat dicoba sebab dapat berdampak signifikan adalah meningkatkan komunikasi dengan orang tua dan memberikan solusi praktis untuk memberdayakan mereka agar terlibat dan mendukung pembelajaran anak mereka."

Asesmen ini mengumpulkan informasi tentang anak-anak, orang tua dan komunitas mereka, sekolah, guru dan pemimpin sekolah, serta lingkungan kelas melalui kuesioner (UNICEF & SEAMEO, 2020).

Discover melaporkan bahwa sepertiga dari survei guru memperlihatkan bahwa mbeberapa hambatan yang paling sering dihadapi dalam proses belajar murid adalah kelaparan, kurang tidur, dan masalah kesehatan. "Di satu negara yang terlibat, situasi ini telah dirasa sangat mengkhawatirkan; hampir 85 persen guru merasa bahwa kondisi kesehatan murid mereka sangat buruk."

Dalam hal pentingnya pengajaran yang berkualitas, para peneliti di ACER melihat bahwa seperempat dari jumlah guru yang terlibat dalam survei tidak memiliki pelatihan tentang pengajaran dasar-dasar membaca, menulis, dan matematika, dan kurang dari setengahnya yang pernah mendapatkan pelatihan tentang cara mendukung murid dengan kebutuhan khusus. Keterlambatan dan ketidakhadiran guru merupakan salah satu masalah terbesar masalah bagi perkembangan murid di beberapa negara.

Baca artikel lengkapnya di Home and school environment critical to student success, dipublikasikan di halaman kumpulan artikel yang ditulis khusus oleh tim ACER dengan nama Discover.

Pantau terus konten selanjutnya dari Teacher tentang data prestasi murid dalam SEA-PLM 2019.

Referensi

UNICEF & SEAMEO. (2020). SEA-PLM 2019 Main Regional Report Summary: Children’s learning in 6 Southeast Asian countries. Bangkok, Thailand: United Nations Children’s Fund (UNICEF) & Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) – SEA-PLM Secretariat.

Strategi apa yang Anda gunakan untuk membangun hubungan positif dengan orang tua, keluarga, dan komunitas sekolah?

Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan orang tua murid tentang apa yang terjadi di kelas dan bagaimana mereka dapat mendukung pembelajaran anak mereka di rumah? Sudahkah Anda bertanya kepada mereka tentang bentuk komunikasi yang mereka sukai?