Manfaat bergabung dalam komunitas profesional bagi guru

Salah satu hal paling menarik dari profesi guru adalah kesempatan untuk saling berbagi keahlian, pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang secara rutin terjadi di lingkungan sekolah serta lebih luas lagi, termasuk di dalam asosiasi profesional. Di kesempatan ini, kami berbicang dengan anggota IGI (Ikatan Guru Indonesia) tentang manfaat menjadi bagian dari komunitas profesional.

Terdapat banyak organisasi asosiasi guru di Indonesia – baik organisasi yang didirikan secara formal oleh pemerintah maupun yang diinisiasi oleh para guru secara independen. Kebanyakan, asosiasi yang didirikan oleh pemerintah lebih cenderung berfokus pada aspek kesejahteraan guru, dan pengurusnya dari tingkat pusat hingga daerah lebih banyak didominasi oleh birokrat (misalnya kepala dinas), dosen, dan pemerhati pendidikan.

IGI (Ikatan Guru Indonesia) adalah asosiasi yang diinisiasi langsung oleh guru dan berfokus pada peningkatan keterampilan guru, yang seluruh pengurusnya, mulai dari IGI pusat hingga tiap-tiap 34 provinsi dan 514 kotanya, adalah guru.

Mengikuti Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 mengenai Guru dan Dosen, setiap guru diharuskan untuk bergabung sebagai anggota asosiasi profesional. IGI dibentuk oleh guru-guru yang melihat pentingnya keberadaan asosiasi yang secara khusus memiliki misi untuk meningkatkan kompetensi guru, salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan dan sesi berbagi untuk membantu sesama guru mencapai kapasitas pengajarannya setinggi mungkin.

Wulan Widianingsih adalah Ketua Bidang Literasi IGI. Beliau telah menjadi anggota asosiasi ini selama enam tahun dan saat ini mengajar di SMPN 1 Kemang Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dapatkah Anda menjelaskan sedikit mengenai IGI dan apa makna menjadi anggota di asosiasi ini?

Saya merasa sangat bahagia menjadi anggota IGI, sebab menjadi anggota tidak hanya membantu saya sebagai guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar murid-murid, namun juga memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam organisasi maupun bertindak dengan menjadi trainer IGI.

Kami di IGI mengadakan rapat koordinasi/pertemuan hampir setiap minggu di kantor IGI, kadang bahkan setiap hari jika kami memiliki kegiatan penting dalam waktu dekat. Aktivitas yang berkaitan dengan literasi diadakan setiap bulan dengan nama Literasi Nusantara, sedangkan acara semacam seminar yang dinamakan Literasi Dunia biasanya diadakan setiap tiga bulan sekali. Aktivitas-aktivitas ini diadakan pada dasarnya untuk membekali guru dengan pemahaman yang baik mengenai literasi kebudayaan – agar mampu bersikap adaptif terhadap berbagai hal yang terjadi yang berkaitan dengan kebudayaan nasional serta lokal. Kami percaya jika setiap guru mampu bersikap dan berlaku bijak terhadap segala perbedaan yang hadir di antara hidup manusia satu sama lain di seluruh belahan dunia ini, maka pembelajaran mengenai Pancasila akan dapat lebih mudah dimengerti oleh anak muridnya masing-masing. Hal ini tentu amat sejalan dengan upaya kita untuk mendidik suatu generasi yang memiliki pemahaman yang tinggi mengenai keragaman.

Kami yakin bahwa menjadi anggota dari komunitas profesional tentu dapat membantu guru meningkatkan keterampilan serta pengetahuannya. Hal apa khususnya yang Anda rasa membawa manfaat terbesar?

Pernyataan tersebut amatlah benar. Komunitas profesional dapat sangat membantu memberikan semangat pada guru anggotanya untuk meningkatkan kualitas praktik ruang kelasnya. Dan tentu, kerap berbagi waktu bersama orang-orang yang memiliki satu profesi dengan Anda, orang-orang yang memiliki semangat dan ketertarikan yang sama dengan Anda, akan sangat memotivasi masing-masing pihak yang terlibat untuk terus maju, untuk memperkaya kompetensi serta mengimplementasikan praktik terbaik yang kita dapatkan dari saling berbagi di ruang kelas masing-masing – dan dengan demikian juga meningkatkan hasil belajar murid.

Keberadaan komunitas profesional adalah bukti nyata dari semangat guru untuk terus mengajar dan mengintegrasikan inovasi dan kreativitas dalam upayanya untuk terus bertumbuh di setiap harinya. Guru harus selalu merasa haus untuk belajar dan mengetahui lebih jauh mengenai metode pengajaran yang beragam dan paling sesuai untuk kebutuhannya, dan salah satu hal yang dapat mereka lakukan untuk memungkinkan kondisi ini adalah dengan bergabung dalam suatu komunitas pengajar profesional.

Menurut opini saya, adapun manfaat terbesar menjadi bagian dari menjadi bagian dari IGI (atau asosiasi profesi guru yang lain) adalah kesempatan untuk meningkatkan kompetensi profesional, pedagogi, serta pengembangan kepribadian dan sosial sebagai seorang guru:

  • Secara profesional, kita akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran kita di kelas, misalnya dengan menguasai berbagai metode dan teknik pembelajaran, juga penguasaan Teknologi Informasi yang mumpuni, sebab terus ditempa bersama kawan-kawan dalan asosiasi dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang mengasah profesionalisme kita.
  • Secara pedagogi, kita akan senantiasa berbagi bersama teman satu asosiasi tentang permasalahan yang terjadi dalam kelas untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya. Kita juga dapat mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan ilmu keguruan dan psikologi anak yang tentu bermanfaat bagi profesi kita.
  • Dalam hal kepribadian, kita akan menjadi lebih terbuka dan dewasa, sebab dalam asosiasi kita akan mengenal amat banyak rekan dari berbagai daerah, dengan kepribadian yang berbeda. Kita akan belajar untuk menjalin persahabatan dan bagaimana menempatkan diri untuk dapat disukai dan disayangi sesama rekan. Kita juga dapat berkaca dari kesuksesan rekan-rekan di dalam asosiasi dan menjadikan ketulusan, prestasi, dan kerja keras mereka sebagai inspirasi yang akan memberi semangat pada diri kita.
  • Secara sosial, jelas dengan berorganisasi kita akan banyak belajar tentang bagaimana cara berkomunikasi secara efektif dan menjalin kerjasama antar satu sama lain. Kemampuan ini akan sulit atau lebih lama dikuasai jika kita hanya berkutat disekolah saja. Setiap guru perlu membuka wawasan sosial serta memiliki kemampuan berbicara di ruang publik yang baik, dan komunitas adalah tempat yang sangat ideal bagi setiap guru untuk melatih hal-hal semacam ini.

Di IGI, dapatkah guru serta kepala sekolah membagikan keterampilan dan pengetahuannya antar satu sama lain, misalnya, sebagai contoh, lewat menyelenggarakan pelatihan atau lokakarya?

Ya, tentu saja bisa – basis kami berakar dari sekolah. Setiap guru atau kepala sekolah anggota IGI akan selalu menawarkan bentuk-bentuk pelatihan di sekolah tempat mereka masing-masing bekerja. Guru IGI diharapkan selalu berupaya untuk menjadi motor pengerak di sekolahnya, meski tentunya tidak mudah dengan banyak kendala di mungkin terjadi di lapangan. Belakangan ini, khususnya, dengan dibukanya Program Organisasi Penggerak atau POP (program yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia), banyak kawan-kawan IGI yang bersemangat untuk terjun ke seluruh wilayah Indonesia untuk berbagi ilmu dan pembelajaran. Selama 3 tahun ke depan, para trainer IGI akan masuk ke sekolah-sekolah untuk membantu membina kompetensi mengajar guru.

Danang Hidayatullah adalah Ketua IGI dan saat ini mengajar Performing Arts untuk Kelas 6-9 MYP (International Baccalaureate Middle Years Program untuk murid usia 11-16) di Binus School Simprug Jakarta.

Sudah berapa lama Anda bergabung di IGI dan apa kesan Anda mengenai asosiasi ini?

Saya telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan IGI sejak saat asosiasi ini masih dikenal sebagai Klub Guru Indonesia (KGI), sebelum akhirnya mengalami perubahan nama menjadi IGI di tahun 2009, saya sendiri mulai bergabung secara resmi di tahun 2015.

Semangat untuk berbagi pengetahuan dan saling mendukung satu sama lain demi peningkatan kompetensi guru di IGI sangatlah luar biasa. Seluruh anggota adalah guru yang bersedia untuk terus belajar dan secara konstan beradaptasi terhadap segala perubahan yang datang. Anggota IGI selalu sangat konsisten dan lebih dari rajin untuk mengeksplorasi potensi dirinya masing-masing serta kerap memberikan ide-ide untuk menciptakan kebaruan; inovasi dalam berpikir serta memulai perubahan. Mereka menyadari bahwa guru ditakdirkan untuk menentukan pendidikan masa depan. Semangat kebersamaan, rasa saling mempercayai, serta dukungan bagi satu sama lain adalah tiga hal yang saya jelas temukan di dalam organisasi. Semangat ini amatlah sejalan dengan moto IGI yaitu “Sharing and Growing Together”.

Bagaimana pengalaman Anda sendiri menjadi bagian dari asosiasi profesional atau komunitas guru? Apa saja manfaat yang didapatkan oleh Anda dan kolega-kolega Anda? Sebagai refleksi, apakah Anda telah merasakan segala manfaat yang bisa didapatkan dengan menjadi anggota? Jika belum, bagaimana rencana Anda ke depannya?