Pembelajaran sepanjang hayat: Bimbingan dan observasi guru

Memberikan dukungan kepada para guru pemula dan mereka yang bergabung di sekolah tersebut melalui bimbingan rutin, pembinaan, dan observasi merupakan salah satu aspek komitmen sekolah untuk terus menumbuhkan budaya pengembangan profesional, yang dapat turut membantu para pemimpin membentuk tim ahli demi peningkatan pembelajaran dan kesejahteraan siswa.

Di Sekolah Penabur Kelapa Gading yang berlokasi di Jakarta Utara, Indonesia, semua guru baru dipasangkan dengan guru mentor senior. Wakil kepala sekolah untuk kelas 1 sampai 12 rutin memantau perkembangan para guru baru, serta memastikan mereka familier dengan sistem yang ada, peraturan, dan budaya yang berlaku di sekolah.

Kepala Sekolah, Shirley Puspitawati, mengelola dua sekolah, dengan total siswa mencapai 1000 dan 150 guru dan staf. Teacher datang berkunjung untuk mengetahui lebih banyak mengenai program pengembangan profesional yang diadakan. Ibu Shirley mengungkapkan bahwa penting bagi guru baru untuk mendapatkan pendampingan dari mentor, namun Sekolah Penabur Kelapa Gading telah selangkah lebih maju – pendekatan ini juga diberlakukan pada semua staf dan melibatkan semua tingkatan kepemimpinan.

“Kami mulai menggunakan strategi ini ketika kami mengikuti program pengembangan profesional bersertifikasi yang mengharuskan setiap guru memiliki guru mentornya masing-masing dalam program tersebut,” ujar beliau. “Mentor yang ditunjuk biasanya menduduki posisi kepemimpinan tertentu atau staf senior, dan telah mengikuti pelatihan untuk menjadi pengawas. Para mentor terpilih tersebut merupakan hasil bimbingan kepala sekolah sebelumnya.”

Pembimbing dan yang dibimbing akan melakukan observasi kelas bersama, mendiskusikan gagasan baru dan hal-hal lain yang mereka pelajari dan selanjutnya pembimbing akan melakukan observasi di kelas tempat guru terbimbing mengajar. “Observasi kelas didahului dengan sesi pertemuan yang membahas rencana, dan juga paska observasi untuk membahas soal umpan balik,” ungkap Ibu Shirley. “Mereka diharapkan mampu merefleksikan diri dan mendapatkan umpan balik dari para pembimbing dan rekan sejawatnya.”

Pemilihan waktu dan frekuensi observasi bergantung pada kebutuhan setiap individu guru, akan tetapi setidaknya masing-masing memperoleh kesempatan satu kali per semester – dengan lebih banyak kesempatan untuk guru senior dan pembimbing. Sebagai seorang pimpinan, Ibu Shirley mengatakan bahwa tantangan sebenarnya adalah seputar penjadwalan dan keengganan beberapa pihak untuk diobservasi. “Sayangnya, hal ini tidak bisa dihindari.”

Pembelajaran yang abadi dan semangat kolaborasi

Sekolah Penabur Kelapa Gading berada di bawah manajemen BPK PENABUR, yang juga menaungi lebih dari 70 sekolah di seluruh Indonesia. Sekolah ini mengajarkan kurikulum internasional.

Ibu Shirley juga menyebutkan bahwa komitmen sekolah dalam pemberian bimbingan dan berbagi pengetahuan dan keahlian merupakan bagian dari budaya pengajaran dan pembelajaran yang mereka anut. Pembelajaran sepanjang hayat menjadi salah satu kompetensi utama dari Sekolah Penabur. “Selaku guru, kami didorong sekaligus ditantang untuk selalu mencoba strategi pengajaran yang baru dan mengembangkan kemampun yang kami miliki sehingga proses belajar mengajar menjadi semakin kreatif dan bermakna.”

“Memiliki pembimbing dan kesempatan untuk belajar dari para kolega lainnya juga menumbuhkan semangat kolaborasi tersendiri bagi guru. Mereka juga akan melatih keterampilan berpikir kritisnya selagi mereka mempraktikkan keterampilan analisis dan metode reflektif.”

Beliau menambahkan bahwa tidak hanya guru yang mendapatkan manfaat dari pendekatan semacam ini. “Siswa akan belajar dari semangat belajar yang dimiliki gurunya. Jika guru menunjukkan antusiasme untuk belajar, memperbaiki diri, dan mengaplikasikan yang telah dipelajari, maka siswa ikut bisa merasakan dan semangat belajar yang muncul akan menular juga kepada para siswa. Kedua pihak baik guru dan siswa memiliki pandangan yang positif terhadap pembelajaran.”

Selaku pimpinan sekolah, program dukungan apa yang perlu dilakukan bagi guru pemula dan mereka yang baru bergabung di sekolah?

Selaku guru, kesempatan apa yang tersedia untuk bisa berkolaborasi dengan kolega Anda? Adakah manfaat yang Anda rasakan dengan adanya kesempatan tersebut dalam membagikan keterampilan dan pengetahuan yang Anda miliki? Kapan terakhir kali Anda mengamati praktik mengajar kolega Anda di kelas dalam rangka memperbaiki praktik mengajar?