Kepercayaan diri orang tua murid prasekolah dalam mengembangkan keterampilan membaca dan menghitung

Hubungan guru-orang tua yang efektif serta keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anak akan membantu meningkatkan hasil belajar murid. Para peneliti di Amerika Serikat telah menyurvei orang tua dan wali murid usia prasekolah mengenai peran mereka dalam pembelajaran anak, serta dukungan yang mereka inginkan dari guru.

Orang tua yang menjadi peserta dalam studi skala kecil ini memperlihatkan kecenderungan untuk lebih memberikan prioritas pada pengembangan membaca daripada menghitung di rumah. Terlihat kurangnya kepercayaan diri dalam membina keterampilan matematika bersama anak-anak mereka. Orang tua juga menginginkan lebih banyak informasi dari guru terkait kemajuan anak mereka dan ide kegiatan yang menyenangkan untuk mendukung pembelajaran di rumah.

Dalam makalah mereka, Learning at home: What preschool children’s parents do and what they want to learn from their children’s teachers (Belajar di rumah: Apa yang orang tua anak usia prasekolah lakukan dana pa yang ingin mereka pelajari dari guru anak-anaknya), Susan Sonnenschein, Michele Stites, dan Rebecca Dowling dari University of Maryland Baltimore County mengatakan bahwa "guru prasekolah memainkan peranan penting dalam mendukung pembelajaran membaca dan matematika di rumah. Guru prasekolah dan orang tua perlu berkolaborasi dalam kegiatan berbasis rumah yang mendukung pembelajaran semacam ini".

Survei yang merekrut peserta melalui media sosial ini menerima 126 respon dari total 38 pertanyaan untuk mengukur tingkat keyakinan yang dimiliki orang tua dan wali anak mengenai peran mereka dalam perkembangan membaca dan matematika anak mereka. Hampir semuanya adalah ibu dari anak-anak prasekolah (97 persen), dan 92 persen menyelesaikan tingkat pendidikan tinggi, dengan setidaknya gelar sarjana.

Mendukung dalam membaca dan matematika di rumah

Sebagian besar peserta (86 persen) mengatakan mereka percaya bahwa sangat penting bagi anak-anak mereka untuk terlibat dalam kegiatan membaca di rumah, dan 77 persen menyetujui pentingnya peran mereka untuk membantu anak-anak dalam kegiatan ini. Untuk matematika, 68 persen merasa pelajaran matematika sangat penting untuk juga diasah di rumah, dan 70 persen menyatakan bahwa memang mereka sangat dibutuhkan untuk membantu anak-anak di bidang ini.

Meskipun 65 persen peserta melaporkan bahwa anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan membaca setiap hari dalam seminggu, hanya 22 persen yang juga menyatakan hal yang sama untuk kegiatan matematika. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan membaca (29,4 menit) dibandingkan matematika (16,9 menit). Para peneliti menyatakan hal ini sebagai temuan yang meresahkan.

“Seperti yang terlihat dalam data penelitian ini, anak-anak tidak hanya terlibat lebih intens dalam kegiatan membaca per minggunya dibandingkan dalam kegiatan matematika. Jumlah waktu yang mereka curahkan untuk membaca jelas tidak sebanding dengan kegiatan matematika. Mereka juga menyatakan lebih menyukai kegiatan membaca,” sebut penulis. "Pola seperti ini tentu meresahkan mengingat pentingnya keterampilan matematika bagi anak-anak, mulai dari saat memasuki sekolah hingga seterusnya demi pengembangan akademik serta keterampilan matematika di bidang terapan atau kejuruan yang maksimal di masa depan".

Pertanyaan juga diberikan mengenai seberapa yakin orang tua dan wali murid mengenai kegiatan atau tindakan apa yang harus dilakukan untuk mendukung pembelajaran anak mereka dalam membaca dan matematika. Sekali lagi, lebih banyak dari mereka yang merasa lebih percaya diri dalam mendukung kegiatan membaca (40 persen mengatakan mereka sangat percaya diri) dibandingkan dalam matematika (32 persen). Lebih dari sepertiga (35 persen) mengatakan mereka kurang percaya diri dalam membantu anak-anak mereka membaca, serta 44 persen mengatakan hal yang sama untuk matematika.

"Meskipun orang tua mungkin berpikir bahwa keterampilan membaca memang lebih penting dibandingkan matematika, perbedaan intensitas bimbingan orang tua kepada anak-anaknya dalam dua keterampilan ini mungkin berasal dari ketidakpercayaan diri orang tua dalam mendorong keterampilan matematika anak-anak mereka," tulis laporan tersebut.

Apa yang diinginkan orang tua dan wali anak prasekolah dari guru?

Survei ini menemukan dua informasi utama yang diinginkan oleh orang tua atau wali dari guru anak-anak mereka: informasi yang komprehensif tentang seberapa baik kinerja anak-anak mereka, dan saran mengenai kegiatan apa yang mungkin dapat mereka lakukan dengan anak-anak mereka di rumah; yang tentunya diharapkan adalah kegiatan yang menyenangkan dan menarik.

Hampir seperempat orang tua dan wali (24 persen) menyatakan bahwa sekolah tempat anak mereka belajar tidak menyediakan informasi atau kegiatan apa pun untuk mendukung keterampilan membaca dan angka tersebut naik menjadi 37 persen untuk matematika.

Ketika ditanyakan jenis sumber daya apa yang mereka inginkan untuk membantu anak mereka dalam membaca dan matematika, berikut tiga hal spesifik yang paling orang tua atau wali inginkan:

  • Petunjuk mengenai kegiatan yang dapat dilakukan di rumah (51 persen mengharapkan kegiatan untuk mendukung keterampilan membaca, dan 42 persen untuk matematika)
  • Catatan mengenai kemajuan pencapaian anak (53 persen mengharapkan info untuk kegiatan membaca, dan 35 persen untuk matematika)
  • Ide permainan (43 persen menginginkan permainan untuk membantu kegiatan membaca, 45 persen untuk matematika)

“Kami melihat bahwa orang tua yang memiliki pendidikan tinggi pun sering kurang percaya diri dalam mendukung pertumbuhan akademis anak-anak mereka, terutama dalam matematika,” para peneliti menyimpulkan. "Tren ini menunjukkan adanya kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi oleh guru agar dapat mengomunikasikan kegiatan dan ide-ide bagi orang tua untuk mendukung pembelajaran di rumah. Jika kita meyakini pentingnya hubungan yang baik antara sekolah dan rumah demi mendukung pembelajaran anak, maka hal-hal di atas sangatlah penting untuk ditanggapi dengan saksama."

Referensi

Sonnenschein, S., Stites, M., & Dowling, R. (2021). Learning at home: What preschool children’s parents do and what they want to learn from their children’s teachers. Journal of Early Childhood Research, 19(3), 309–322. https://doi.org/10.1177/1476718X20971321

Seberapa sering Anda berbicara dengan orang tua dan wali tentang bagaimana cara mereka mendukung pembelajaran anak mereka di rumah? Apakah mereka merasa percaya diri dalam membantu anak-anak mereka mengerjakan tugas belajar di rumah? Apakah terdapat dukungan yang sebanding antara kegiatan membaca dengan matematika? Apakah mereka menginginkan masukan lebih banyak mengenai sumber daya dan ide aktivitas?