Bekerja sama dengan orang tua dalam mempersiapkan strategi praktis untuk belajar di rumah

Situasi saat ini merupakan situasi yang berat bagi siswa, pendidik, serta orang tua, terlebih dengan sistem pendidikan yang dituntut sedemikian rupa agar lebih adaptif dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Banyak sekolah dan penyedia pendidikan usia dini yang beralih menyediakan dukungan bagi siswanya melalui beragam metode alternatif, termasuk diantaranya pengajaran daring untuk memastikan proses belajar mengajar terus berjalan.

Tidak semua keluarga memiliki sumber daya dan akses yang sama terhadap teknologi untuk mendukung pembelajaran di rumah. Bagi mereka yang kesulitan, kita perlu memastikan bahwa kesenjangan digital dan kurangnya sumber daya tidak lantas menjadikan kesenjangan capaian siswa masuk ke jurang yang lebih dalam dalam periode beberapa bulan mendatang.

Dalam lingkungan belajar di rumah seperti ini, orang tua diminta untuk menjalankan peran yang lebih luas dalam proses pendidikan anaknya. Peran orang tua sejatinya bukan untuk menggantikan peran guru dalam praktik pengajaran dari rumah, justru bisa dianggap sebagai bagian dari Integration Aide atau Asisten Pengajar yang bertujuan untuk mendukung pengajaran yang diberikan dari sekolah. Temuan mengenai cara terbaik bagi orang tua untuk memberikan dukungan dan panduan dalam proses belajar anaknya di rumah dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di rumah.

Pelibatan orang tua berbasis bukti

Di Evidence for Learning, kami baru saja mempublikasikan dua Laporan Panduan yang berisikan temuan-temuan mengenai cara terbaik memberikan dukungan bagi proses pembelajaran siswa (Evidence for Learning, 2019a, 2019b).

Kami juga mempersembahkan halaman khusus yang membahas manfaat pelibatan orang tua yang efektif baik dalam Toolkit Pengajaran dan Pembelajaran (Education Endowment Foundation, 2020b) dan Toolkit Pendidikan Anak Usia Dini (Education Endowment Foundation, 2020a).

Tiga rekomendasi yang disadur dari basis temuan ini cukup informatif dalam menjelaskan peran orang tua dalam penyelenggaraan proses belajar anak di rumah:

  1. Orang tua menambahkan apa yang sudah diajarkan guru, bukan menggantikan posisi guru.
  2. Orang tua membantu anaknya mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan mengelola cara pembelajarannya sendiri.
  3. Pendidik dapat membantu menyediakan strategi praktis untuk orang tua terapkan sebagai bagian dukungan belajar di rumah (Evidence for Learning, 2019a, 2019b).

Tingkat dukungan ataupun cara yang dilakukan untuk ikut serta dalam proses yang anak sedang jalani sangat amat beragam tergantung dari usia mereka. Dua rekomendasi pertama yang dapat ditarik dari temuan mengenai penggunaan efektif Asisten Pengajar terbukti berguna dalam membingkai peran orang tua dalam proses belajar anaknya.

Orang tua menambahkan apa yang sudah diajarkan guru, bukan menggantikan posisi guru

Dalam konteks ini, fokus yang ditekankan adalah untuk membantu anak agar siap menerima pendidikan, memastikan mereka sedia dan fokus mengikuti kelas (Evidence for Learning, 2019a, hal.14). Yang utama adalah orang tua tidak diharapkan menyampaikan materi atau konten tertentu. Dalam lingkungan belajar di rumah, kesiapan belajar meliputi:

  • Mendukung anak menciptkan rutinititas dan kebiasaan belajar;
  • Memastikan terciptanya ruang tenang yang bebas dari gangguan, seperti meminta anak untuk menyimpan alat yang tidak dibutuhkan saat belajar (telepon genggam dan perangkat digital lainnya yang bukan untuk keperluan belajar);
  • Komputer di rumah/laptop yang dilengkapi dengan koneksi internet dan aplikasi video untuk berinteraksi dengan pendidik dan teman-teman di kelas/grup; dan,
  • Peralatan menulis yang dibutuhkan selama proses belajar berlangsung, termasuk pena, kertas, dan kalkulator.

Jika seorang anak mengalami kesulitan memahami bahasan tertentu, maka orang tua dapat membantu sang anak untuk meminta bantuan dari tenaga pendidik. Sementara jika anak berusia lebih dewasa, orang tua dapat mendorong tumbuhnya keterampilan metakognitif dan mengatur diri sendiri dengan cara memberikan anak semangat untuk meminta pertolongan dari gurunya (Evidence for Learning, 2019a). Kami pun menjabarkan aspek utama dari keterampilan metakognitif dan mengatur diri sendiri dalam publikasi Laporan Panduan terbaru kami (Quigley dkk., 2019) serta dalam artikel yang dimuat di majalah Teacher (Vaughan & Schoeffel, 2019a).

Orang tua membantu anak mengembangkan keterampilan belajar mandiri

Meningkatkan macam dan kualitas perbincangan orang tua dengan anak dapat membantu mengembangkan keterampilan belajar mandiri yang erat kaitannya dengan meningkatnya hasil pembelajaran (Evidence for Learning, 2019a). Sekolah dapat mendorong orang tua untuk membantu anaknya mengembangkan kemampuan tersebut dan mengelola pembelajaran mereka masing-masing:

  • Memberikan dukungan yang memadai pada saat yang tepat;
  • Mendorong anak untuk mengambil risiko dengan proses belajar yang dijalani;
  • Menerapkan tipe pertanyaan terbuka;
  • Memastikan anak memperoleh kembali tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri; dan,
  • Memberikan dukungan seminimal mungkin agar anak terdorong merasa memiliki hak miliki akan tugasnya (Evidence for Learning, 2019a, hal.15; Vaughan, 2018).

Pendidik menyediakan strategi praktis bagi orang tua

Strategi praktis yang direkomendasikan sekolah untuk membantu orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah beragam bentuknya tergantung usia anak (Education Endowment Foundation, 2020b; Evidence for Learning, 2019b).

Orang tua dari anak usia dini perlu mendorong perkembangan kemampuan bahasa lisan anak melalui percakapan dan bacaan untuk anaknya (Bus dkk., 1995; Education Endowment Foundation, 2020a; Houen dkk., 2020). Sementara untuk anak yang duduk di bangku sekolah dasar, orang tua diharapkan mendorong kebiasaan baca anak (Sénéchal & Young, 2008) dan aktivitas akademik lainnya (Nye dkk., 2006). Orang tua dengan anak usia lebih dewasa dapat membantu pelaksanaan proses belajar di rumah dengan merancang rutinitas dan mendorong kebiasaan baik (Evidence for Learning, 2019b).

Orang tua dapat membantu kemampuan bahasa lisan anak usia dini dengan menciptakan ruang untuk obrolan dan menjaga agar percakapan tersebut tetap berjalan baik; dengan menerapkan jeda yang dimaksudkan agar anak punya waktu untuk berpikir dan menyusun jawaban (Evidence for Learning in collaboration with the University of Queensland, 2019a). Orang tua dapat menciptakan ruang tersebut dimulai dengan penggunaan kalimat tanya seperti “Saya ingin tahu apa yang terjadi di luar sana saat musim gugur tiba?” (Houen dkk., 2019). Tipe kalimat pertanyaan seperti ini memancing anak untuk berpikir dan menggali gagasan mengenai sebuah topik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menjaga percakapan terus berlanjut, antara lain:

  • Mengadakan percakapan yang membahas pengalaman pribadi anak, kehidupan sehari-hari serta minat anak dan terkadang membutuhkan foto/gambar sebagai pancingan;
  • Menggunakan teknik mendengarkan aktif misalnya kontak mata, penggunaan petunjuk lisan singkat, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh; dan,
  • Mencoba menguraikan ulang kalimat yang diucapkan anak ke dalam bentuk yang lebih kompleks (contohnya, jika seorang anak berkata, “Lihat, ada burung!”, maka orang tua kemudian menjawab, “Oh iya, Saya bisa melihat ada seekor burung nuri di atas pohon. Warnanya mengingatkan saya dengan warna pelangi”). (Evidence for Learning in collaboration with the University of Queensland, 2019b).

Bagi anak usia dini, menggalakkan kegiatan baca bersama-sama dapat membantu perkembangan lisan dan literasi awal mereka. Kegiatan membaca bersama-sama sudah sempat dibahas lebih dalam di artikel Teacher edisi sebelumnya (Vaughan & Schoeffel, 2019b). Bagian utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong kebiasaan baca yang interaktif, ‘mendorong terwujudnya percakapan yang lebih lama dan lebih sering antara orang tua dan anak’ (Evidence for Learning, 2019b).

Orang tua dengan anak yang kini di bangku sekolah dasar dapat menerapkan kerangka ORIM ketika menggunakan buku dan material cetak lainnya. Kerangka ORIM dijelaskan seperti berikut (Evidence for Learning, 2019b, hal.11):

  • Opportunities (Kesempatan) – misalnya, buku atau material cetak lainnya;
  • Recognition (Pengakuan) – berikan pujian dan perhatian saat anak ikut serta;
  • Interactions (Interaksi) – berbagi dan bekerja dalam aktivitas bersama-sama; dan,
  • Modelling (Pemodelan) – mencontohkan keterampilan tertentu.

Untuk anak di segala usia, meski lebih tepat ditujukan bagi anak yang lebih dewasa yang menjalani pembelajaran di rumah, orang tua diharapkan ‘mendorong keterampilan pengaturan mandiri pada anak terlebih untuk mencapai target akademik, termasuk diantaranya penentuan target, ketekunan, serta manajemen waktu, material, perhatian, dan emosi’ (Evidence for Learning, 2019b, hal.13).

Kesimpulan utama

Orang tua berperan penting dalam mendukung anaknya melalui kegiatan baca bersama-sama, aktivitas bahasa lisan dan penggalakkan kemampuan pengaturan diri. Akan tetapi, tugas pendidik tidak akan digantikan oleh orang tua dalam sistem pembelajaran di rumah. Tenaga pendidik perlu mendorong orang tua untuk terus mendukung anaknya dengan memastikan mereka siap untuk menerima pelajaran dan mendorong mereka untuk tidak takut meminta bantuan dari guru ketika menemui hambatan. Memupuk kemampuan belajar mandiri sangatlah penting. Kita dapat memulainya dengan memberikan bantuan seminimal mungkin agar anak memiliki kepemilikan akan tugas yang mereka kerjakan.

Referensi

Bus, A. G., Van Ijzendoorn, M. H., & Pellegrini, A. D. (1995). Joint book reading makes for success in learning to read: A meta-analysis on intergenerational transmission of literacy. Review of educational research, 65(1), 1-21.

Education Endowment Foundation. (2020a). Evidence for Learning Early Childhood Education Toolkit: Education Endowment Foundation. https://www.evidenceforlearning.org.au/the-toolkits/the-teaching-and-learning-toolkit

Education Endowment Foundation. (2020b). Evidence for Learning Teaching & Learning Toolkit: Education Endowment Foundation. Parental Engagement. https://www.evidenceforlearning.org.au/teaching-and-learning-toolkit/parental-engagement

Evidence for Learning. (2019a). Making best use of Teaching Assistants. https://www.evidenceforlearning.org.au/assets/Guidance-Reports/Teaching-Assistants/E4L-Guidance-Report-Teaching-Assistants-Sep-WEB.pdf (741KB)

Evidence for Learning. (2019b). Working with parents to support children's learning. https://www.evidenceforlearning.org.au/assets/Guidance-Reports/Parental-engagement/Guidance-Report-Working-with-Parents-to-Support-Childrens-Learning-WEB.pdf (633KB)

Evidence for Learning in collaboration with the University of Queensland. (2019a). Creating spaces for children's talk. https://www.evidenceforlearning.org.au/assets/ECE/Creating-Space-For-Childrens-Talk-FINAL.pdf (257KB)

Evidence for Learning in collaboration with the University of Queensland. (2019b). Keeping the conversation going. https://evidenceforlearning.org.au/assets/ECE/Keeping-Conversation-Going-FINAL.pdf (264KB)

Houen, S., Danby, S., Farrell, A., & Thorpe, K. (2019). Adopting an unknowing stance in teacher–child interactions through ‘I wonder…’ formulations. Classroom Discourse, 10(2), 151-167.

Houen, S., Staton, S., Thorpe, K., & Toon, D. (2020, February 6) Building your evidence engine: Five evidence-informed strategies for promoting rich conversations with young children. Education Today. https://www.educationtoday.com.au/news-detail/Building-your-evidence-engine-4776#

Quigley, A., Muijs, D., Stringer, E., Deeble, M., Ho, P., & Schoeffel, S. (2019). Metacognition and self-regulated learning. https://www.evidenceforlearning.org.au/guidance-reports

Nye, C., Turner, H., & Schwartz, J. (2006). Approaches to parent involvement for improving the academic performance of elementary school age children. Campbell Systematic Reviews, 2(1), 1-49.

Sénéchal, M., & Young, L. (2008). The effect of family literacy interventions on children’s acquisition of reading from kindergarten to grade 3: A meta-analytic review. Review of Educational Research, 78(4), 880-907.

Vaughan, T. (2018, November 8). The effective use of teaching assistants. Teacher magazine. https://www.teachermagazine.com/articles/the-effective-use-of-teaching-assistants

Vaughan, T., & Schoeffel, S. (2019a, December 13). Building students’ metacognition and self-regulation. Teacher magazine. https://www.teachermagazine.com/articles/building-students-metacognition-and-self-regulation

Vaughan, T., & Schoeffel, S. (2019b, October 14). Evidence-informed parental engagement. Teacher magazine. https://www.teachermagazine.com/articles/evidence-informed-parental-engagement

Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan orang tua siswa mengenai peran mereka dalam mendukung proses belajar anak? Bagaimana Anda memanfaatkan kanal komunikasi tersebut dalam menyediakan informasi praktis mengenai bagaimana mereka dapat mendukung anaknya dalam beberapa minggu mendatang? Perlukah Anda memperkenalkan cara baru berkomunikasi dengan orang tua?

Penulis menyoroti fakta yang menyebutkan bahwa “Tidak semua keluarga memiliki sumber daya dan akses yang sama terhadap teknologi untuk mendukung proses belajar anak di rumah.” Sistem dan dukungan strategi apa yang akan Anda tawarkan untuk memastikan semua siswa memiliki kesempatan belajar di rumah yang sama?