Bekerja untuk mendobrak hambatan dalam bidang pendidikan di seluruh dunia

12 finalis WISE Awards tahun ini telah diumumkan, terdiri dari berbagai organisasi di seluruh dunia yang telah diakui mampu mengatasi kebutuhan pendidikan yang mendesak di komunitas mereka masing-masing dengan cara yang inovatif.

WISE adalah platform internasional yang berfokus pada berbagai aktivitas sarat-makna dalam bidang pendidikan. Didirikan pada tahun 2009 oleh Qatar Foundation, sebuah organisasi nirlaba di bidang pendidikan, sains, dan pengembangan masyarakat. Di sini, kami mengumumkan beberapa finalis yang seluruhnya memutar otak untuk memenuhi kebutuhan siswa di K-12 – dari India, Meksiko, Inggris, Turki, Kolombia, Swiss, Pakistan, hingga Spanyol.

The Happiness Curriculum oleh Dream a Dream – India


Gambar: Dream a Dream

Dream a Dream bermitra dengan pemerintah Delhi untuk memasukkan pembelajaran sosial dan emosional (SEL) ke ruang kelas. Sejauh ini, organisasi tersebut telah menyampaikan The Happiness Curriculum (Kurikulum Bahagia) ke lebih dari 1.000 sekolah dan 800.000 murid di Delhi, dan sekarang mulai memperkuat kemitraan di daerah lain di India untuk memperluas penyampaian SEL.

“Sistem sekolah India menekankan pembelajaran hafalan dan nilai tinggi sebagai standar untuk menentukan penerimaan di perguruan tinggi serta prospek mendapatkan pekerjaan,” kata mereka. “The Happiness Curriculum bertujuan untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan murid dengan penekanan kuat pada perhatian, kesadaran diri, pemikiran kritis, refleksi, dan keterampilan sosial-emosional lainnya."

Trauma Informed Schools oleh Maya Vakfi Foundation – Turkey

Menyadari bahwa ada sekitar satu juta anak pengungsi di usia sekolah di Turki, Maya Vakfi Foundation mengembangkan Trauma Informed Schools Program untuk mendukung murid yang menghadapi tantangan dalam pendidikan karena trauma yang mereka alami selama proses migrasi.

“Melalui pelatihan dan lokakarya dengan staf pendidikan dan pengasuh, akan tercipta cara deteksi masalah psikologis anak yang lebih baik dan memungkinkan intervensi yang lebih sehat untuk diterapkan. Guru, konselor, dan orang tua diharap dapat mengembangkan keterampilan untuk mendukung kesejahteraan sosio-emosional anak-anak melalui pendekatan yang sensitif terhadap trauma,” sebut Maya Vakfi Foundation.

Di masa depan, mereka berharap dapat memperluas program ini ke daerah lain di seluruh belahan dunia lain yang juga memiliki isu migrasi akibat pengungsian.

Menciptakan Pembelajaran Sosial Emosional untuk Anak-anak di Sekolah Negeri di India oleh Labhya Foundation – India


Gambar: Labhya Foundation

Sebagaimana The Happiness Curriculum, program ini berfokus pada penyediaan SEL bagi murid dalam kategori rentan di seluruh India. Sejauh ini, kegiatan telah membawa efek bagi dua juta siswa mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Kelas 8 di 20.000 sekolah.

Labhya Foundation bermitra dengan berbagai pemerintah dan organisasi nirlaba lain untuk mengimplementasikan program SEL dan melibatkan 30 menit jam pelajaran setiap harinya dengan tema pemahaman hati dan pikiran, pembangunan hubungan, serta penetapan objektif dalam hidup. Yayasan ini juga memberikan dukungan kurikulum, peningkatan kapasitas guru, serta pemantauan dan evaluasi kepada sekolah-sekolah yang telah melaksanakan program mereka.

Saat ini, Labhya Foundation memiliki determinasi untuk menjangkau tujuh juta anak-anak yang rentan di seluruh India.

Pehchan Project oleh Centre for Unfolding Learning Potentials (CULP) - India

Pehchan Project sejauh ini telah memberi manfaat kepada hampir 480.000 anak berusia enam hingga 18 tahun. CULP mengimplementasikan proyek ini untuk mendukung anak-anak perempuan yang kurang beruntung dan mengalami hambatan dalam mengikuti pendidikan umum (mainstream education) dengan berfokus pada inklusi sosial dan gender di sekolah. Juga isu pernikahan anak dan buruh anak.

Untuk melakukan ini, mereka membangun pusat pendidikan bagi murid yang berprestasi rendah, dukungan untuk guru demi meningkatkan kemampuan pedagogi, dan reorganisasi kurikulum sekolah agar lebih relevan bagi semua murid.

onebillion oleh onebillion children – United Kingdom


Gambar: Onebillion Children

Di Inggris, onebillion children bekerja untuk meningkatkan keterampilan membaca dan berhitung anak-anak di negara-negara berpenghasilan rendah. Mereka mengembangkan onecourse, perangkat lunak literasi dan numerasi untuk digunakan di perangkat onetab mereka, yang bertenaga surya dan dapat diakses tanpa koneksi internet.

onebillion children memiliki lebih dari 200.000 pengguna saat ini, dan berupaya memastikan perangkat lunak mereka dapat diakses oleh lebih banyak lagi murid salah satunya dengan menerjemahkan berbagai materi di dalamnya ke lebih banyak bahasa.

Let’s All Learn to Read oleh Fundacion Luker – Colombia

Menanggapi fakta bahwa 51 persen murid di sekolah dasar Amerika Latin memiliki literasi membaca yang rendah, Fundacion Luker mengembangkan model pembelajaran literasi yang disebut Let's All Learn to Read (LALR).

Program ini terdiri dari kombinasi dukungan tatap muka dan digital yang mencakup pelatihan guru dan penyediaan materi literasi. Saat ini, mereka telah menjangkau lebih dari 700.000 murid di Kolombia dan Panama. The Foundation memiliki misi untuk mampu menjangkau kerjasama dengan seluruh perusahaan di Amerika.

Kiwix oleh Kiwix – Switzerland


Gambar: Kiwix

Program Kiwix dari Swiss telah mendukung lebih dari empat juta orang di 220 negara selama penutupan sekolah akibat COVID-19 dengan menyediakan perangkat lunak gratis untuk membantu mereka yang tidak memiliki internet di rumah dalam mengakses materi pembelajaran.

“Kiwix adalah perangkat lunak open-source gratis yang dapat menkompres situs web apa pun menjadi satu file sehingga orang dapat menyimpan mulai dari materi Wikipedia, portal MOOCs, hingga menonton kelas YouTube di ponsel dan mengaksesnya di mana pun mereka berada tanpa membutuhkan konektivitas internet” jelas mereka.

Kiwix berupaya untuk mendukung lebih banyak murid pada tahun 2025, dan menjangkau hingga 100 juta pengguna.

Taleemabad oleh Orenda Project – Pakistan

Taleemabad, yang jika diterjemahkan akan memiliki arti 'kota pendidikan', adalah serial animasi yang dapat diakses murid di aplikasi, melalui televisi, atau di buku fisik. Seri ini selaras dengan kurikulum nasional di Pakistan, dan bertujuan untuk mengajar Bahasa Inggris, Urdu (bahasa ibu mereka), Matematika, dan Sains bagi siswa K-6.

Pakistan memiliki jumlah anak putus sekolah tertinggi kedua di dunia, dan akses ke sekolah merupakan tantangan bagi banyak orang. Taleemabad bertujuan untuk menjangkau anak-anak yang kurang beruntung dan sampai saat ini telah meraih keberhasilan besar. Orenda Project melaporkan bahwa Taleemabad telah mengurangi putus sekolah hingga sebesar 70 persen dan meningkatkan nilai ujian murid sebesar 31 persen.

ProFuturo Digital Education Programme oleh Telefonica Foundation dan “la Caixa” Foundation – Spain

Dua Yayasan terbesar di Spanyol – Telefonica dan “la Caixa” – bekerja sama untuk membuat program pendidikan digital, ProFuturo. Program ini dirancang untuk mendukung guru meningkatkan praktik mengajar mereka, terutama dalam hal mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas. Selain itu, ProFuturo menyediakan sumber daya bagi sekolah lewat platform pembelajaran digital yang mencakup matematika, sains, teknologi, dan linguistik. Sejauh ini, mereka telah melatih lebih dari 660.000 guru di 40 negara.

Pemenang WISE Awards akan diumumkan pada bulan September. Untuk membaca lebih lanjut tentang 12 finalis, kunjungi situs WISE website.