Menanggapi kebutuhan siswa dengan spektrum autisme sangat penting bagi pendidik yang bekerja di lingkungan sekolah.
Kesadaran akan tantangan, keterampilan, dan kelebihan siswa dapat membantu guru memenuhi kebutuhan siswa-siswa tersebut secara inklusif.
Siswa yang berada pada spektrum ini sering mengalami tingkat pengucilan yang tinggi dan, dalam banyak hal, kebutuhan belajar dan sosial mereka sering tidak dipahami atau didukung.
Dalam suatu studi yang berlangsung selama dua tahun, para peneliti dari Pusat Penelitian Kooperatif untuk Hidup dengan Autisme atau Cooperative Research Centre for Living with Autism (Autism CRC) menyurvei pendidik, pakar, siswa dengan gangguan spektrum autisme, dan keluarga serta pengasuh mereka untuk menyusun profil kebutuhan yang mendukung pendidikan siswa pada spektrum tersebut.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Beth Saggers dan Profesor Suzanne Carrington dari Universitas Teknologi Queensland. Analisis Kebutuhan Pendidikan Autisme Australia - Apa kebutuhan sekolah, orang tua dan siswa pada spektrum autisme? atau Australian Autism Educational Needs Analysis - What are the needs of schools, parents and students on the autism spectrum? merinci temuan penelitian ini dan menguraikan 10 rekomendasi utama untuk membantu pendidik dalam praktik mereka di ruang kelas.
Kebutuhan sosial dan emosional siswa
Terdapat 1.468 peserta dalam survei ini dari seluruh Australia. Pendidik, pakar, dan orang tua diminta untuk menilai karakteristik siswa yang memiliki 'dampak paling besar pada pembelajaran dan membutuhkan paling banyak dukungan, bantuan, penyesuaian atau akomodasi dalam lingkup pendidikan'.
Ketiga kelompok tersebut mengidentifikasi kebutuhan sosial dan emosional siswa pada spektrum autisme (berusia 5-18 tahun) sebagai prioritas utama untuk memastikan keberhasilan di sekolah. Strategi seperti dukungan satu berbanding satu atau guru bantu, bekerja dalam kelompok kecil, kegiatan menenangkan atau relaksasi, dan pengajaran eksplisit tentang perilaku prososial, semuanya disebutkan sebagai cara umum untuk mendukung siswa di bidang ini.
Para pendidik, pakar, dan orang tua semuanya sepakat bahwa pengalaman sensorik memiliki dampak terbesar pada kemampuan siswa untuk berpartisipasi dan belajar. Kebisingan diidentifikasi sebagai masalah sensorik peringkat tertinggi. Pikirkan bagaimana Anda mengatur tingkat kebisingan di ruang kelas Anda. Bagaimana tingkat kebisingan mempengaruhi kemampuan siswa untuk berkonsentrasi pada tugas yang dihadapi?
Laporan tersebut juga mencatat bahwa pendekatan positif untuk mendukung perilaku di sekolah dapat membuat perbedaan dalam pengalaman belajar siswa yang berada dalam spektrum autisme. Ketika ditanya apakah sekolah tempat mereka bekerja memiliki pendekatan seperti itu, rata-rata para pendidik setuju bahwa sekolah mereka melakukannya. Sebagai perbandingan, pakar dan orang tua hanya sedikit setuju dengan pernyataan bahwa sekolah yang mereka dukung memiliki pendekatan perilaku positif.
Apa yang dirasakan membantu dan menantang bagi siswa
Para siswa yang mengambil bagian dalam survei, yang semuanya berusia 11 hingga 18 tahun, ditanyai bagaimana perasaan mereka tentang kegiatan sekolah. Sepuluh hal yang menurut mereka paling sulit adalah:
- membuat perencanaan tugas;
- bekerja sebagai bagian dari grup;
- menulis tangan dan menjaga agar rapi;
- beradaptasi terhadap perubahan;
- mengatasi perudungan atau bullying atau diejek/digoda;
- kecepatan mereka menyelesaikan tulisan tangan;
- menyalin informasi dari papan tulis;
- mengerjakan pekerjaan rumah;
- tetap tenang ketika anak-anak lain mengganggu mereka; dan
- tetap tenang saat kelas sangat berisik. (Saggers dkk., 2015)
Ketika ditanya apa yang akan membantu mereka di sekolah, siswa mengidentifikasi teknologi (termasuk untuk membantu mengetik dan pekerjaan sekolah mereka), dapat beristirahat, dan mempunyai waktu untuk menyendiri dari yang lain sebagai tiga prioritas utama. Bentuk dukungan lain yang mereka beri nilai tinggi mencakup diingatkan akan adanya perubahan yang akan terjadi pada jadwal, mendapatkan salinan dari hal-hal yang ditulis guru di papan tulis, menggunakan minat khusus untuk melakukan proyek, dan mendapatkan akses ke ruang yang tenang untuk melaksanakan asesmen.
Hubungan dengan sekolah
Pentingnya keterhubungan sekolah dibahas dalam laporan tersebut, dengan hasil yang berbeda di setiap kelompok peserta. Secara keseluruhan, pendidik dan pakar merasakan ada keterikatan dengan organisasi tempat mereka bekerja, di mana pakar menilai keterikatan mereka lebih rendah daripada pendidik.
Sebagai perbandingan, orang tua dari siswa dengan spektrum menilai keterikatan anak mereka dengan sekolah mereka rendah. “Penilaian dari para siswa itu sendiri adalah yang paling rendah, yang menunjukkan tingkat hubungan dengan sekolah yang rendah ...”, seperti disampaikan dalam laporan itu.
Pertimbangkan bagaimana tingkat keterikatan dengan sekolah yang rendah mempengaruhi kemampuan siswa untuk maju dengan pembelajaran mereka? Akankah siswa yang mengalami ini juga akan mengalami kesulitan menjalin pertemanan dan mempertahankan hubungan dengan teman sebayanya?
Rekomendasi utama
Laporan ini membuat 10 rekomendasi. Menurut tim peneliti, mendukung kesejahteraan sosial dan emosional siswa dengan spektrum adalah 'sangat penting', dukungan perilaku positif bersifat 'vital' dan pendekatan yang fleksibel (disesuaikan untuk setiap siswa) adalah 'sangat penting’.
Nantikan artikel dari Dr. Beth Saggers tentang 10 rekomendasi untuk pendidik dari Analisis Kebutuhan dan tips praktis untuk guru.
Referensi
Saggers, B., dkk. (2015). Australian autism educational needs analysis – What are the needs of schools, parents and students on the autism spectrum? (Analisis kebutuhan pendidikan autisme Australia - Apa kebutuhan sekolah, orang tua dan siswa pada spektrum autisme?) Full report. (1.8MB) Cooperative Research Centre for Living with Autism: Brisbane.
Pertimbangkan kelebihan dan keterampilan siswa dengan spektrum autisme di kelas Anda. Bagaimana Anda bisa memanfaatkan kelebihan ini dalam penyampaian pelajaran Anda?
Para pendidik, pakar, dan orang tua semuanya sepakat bahwa pengalaman sensorik memiliki dampak terbesar pada kemampuan siswa untuk berpartisipasi dan belajar di lingkungan sekolah. Bagaimana Anda mengelola masalah sensorik di kelas Anda?
Pertimbangkan cara Anda mendorong keterikatan sekolah dengan siswa Anda. Bagaimana Anda dapat meningkatkan hubungan yang dirasakan siswa dengan spektrum autisme terhadap komunitas sekolah?